Suara Mahasiswa Aceh --- Alasan kampus hanya dihuni dan dikelola oleh kaum kaum munafik yang titelnya dibeli dengan uang rakyat: *Kampus tidak pernah mengajarkan bagaimana cara investigasi dan advokasi penyelewengan anggaran(guru takut diinvestigasi)
*Kampus tidak pernah mengajarkan bagaimana cara investigasi dan advokasi kasus2 pelanggaran HAM(guru takut diinvestigasi oleh mhswnya terkait pengekangan yg dibuat dan diciptakan)
*Kampus tidak berani ujicoba sebuah hukum, cth gugat kepolisian atau mengkritisi militer yg melanggar tupoksinya,
*Buat skripsi selalu menilai kinerja perusahan, instansi pemerintah, bersifat abstrak dan tidak berhubungan dengan kinerja kampus dalam pelayan BAAKnya, jangan coba coba pasti di tolak dilab nantinya.
*Kampus hanya mengajarkan bgmn berbisnis yang baik(memakai tiori adam smith yg sudah jelas2 sudah basi) hgg menciptakan pembisnis2 handal bagai monster yang siap menhisap harga harga hasil produksi kaum tani, lahirnya spekulan2 handal dalam mengontrol barang dan harga demi keuntungan untuk mencapai tujuan dengan alasan inflasi (hukum Demand and Supply)
*Konsep memanfaatkan sesuatu untuk mencapai tujuan yang negatif tidak hanya dijalankan oleh anak ekonomi tetapi juga dilakukan oleh semua konsentrasi jurusan, begitu juga anak sipil yang jadi kontraktor, pengawas lapangan atau konsultan, kontraktor siat yg siap membangun infrastruktur yang tidak sesuai speksifikasi tentunya dibawah standart, lembaga pengawas pun siap untuk memalang dengan cat warna putih yang akhirnya beristrirahat diwarung kopi, ujungnya datang kontraktor untuk membayar kopi dan rokok agar palang tersebut bisa dihapus.
*Kampus (dosen) hanya mengajarkan dan sering menasehati mahasiswanya bagaimana agar kita bisa membuat senang orang tua, dan fokus menyelesaikan tuntutan akademik dan tidak perlu sibuk sibuk memikirkan demo demo atau mempertanyakan transparansi anggaran kampus dan pelanggaran HAM yang pernah dibuatnya, pernah penulis dinasehati oleh Rektor Unimal "kampus tidak perlu dikontrol, yang perlu dikontrol itu pemerintah, mahasiswa tidak perlu sibuk sibuk, tugas mahasiswa kuliah, bukan auditor, karena sudah ada KPK dan BPK" kata Mantan Rektor Unimal yang pernah diduga plagiat itu dan ia juga akan ikut dalam bursa calon bupati aceh utara dalam pilkadasung nantinya.
*Mahasiswa yang bicara terlalu banyak dibungkam dengan kue kekuasaan dan beberapa lembar rupiah agar dia diam dan tidak mempertanyakan kemana anggaran MTQNM XI Unimal, kemana uang asuransi takafful, itu bukan biaya untuk mahar poligami anda" tulis Front Mahasiswa Unimal didalam demonya(16/11/09), terlalu banyak berdebat pun salah salah dapet E, apalagi kritik kritik kampus, maaf ya bukannya aku ngak mau ikot" kata seorang cewe waktu kuajak diskusi.
*Kebebasan adakemik hanya tulisan yang terpampang dalam lembaran negara meski dalam Undang-Undang Dasar 1945 secara hierarki perundang undangan lebih tinggi tetapi dapat dikalahkan oleh SK Rektor Unimal yang menyatakan organisasi illegal terhadap organisasi organisasi yang gencar berdemontrasi mempertanyakan transparansi pengelolaan anggaran kampus yang telah membiayai pengadaan celana dalam ibunya. By by...
Isbahannur