Lhokseumawe – Akibat dipermainkan seratusan Masyarakat Adat Dusun Teupin Reusep Kecamatan Sawang, Aceh Utara usir pekerja Zaratex NV yang sedang bekerja survey sismic migas 2D di Blok Sawang – Matang Lada, warga minta ganti rugi yang layak dan dihargai diatas tanah sendiri, Minggu 24 Juni 20012.
Sebelumnya, pagi pukul 8.00 Wib pihak perusahaan Zaratex NV lengkap dengan crew recording [tim survey seismic 2D, fase recording] datang ke Gampong tersebut, karena seorang warga menolak kedatangan mereka akibat kompensasi tahap rintis dan drilling [fase sismic 2D ] belum diberikan.
Karena masyarakat terus berdatangan semakin ramai dan meminta agar Zaratex NV mau musyawarah di Meunasah Gampong tersebut pagi jam 10.00 Wib, dalam rapat itu warga meminta agar perusahaan survey migas itu mau membayar kompensasi 2 juta dalam satu lubang drilling.
Namun pihak Zaratex NV menolak dan rapat menuai jalan buntu hingga rapat ditutup jam 13.12 Wib, dengan kesimpulan mereka tidak boleh masuk ke lahan warga sebelum kompensasi yang layak diberikan, “hasil rapat crew Zaratex NV tidak boleh masuk ke lahan kami sebelum kompensasi yang layak diberikan” ungkap Faudi.
Tuntutan masyarakat tidak sanggup dipenuhi sehingga Zaratex NV harus kemas barang, kabel recording, dynamid TNT, alat pendeteksi pantulan gelombang amlitudo dan tower hand talky [HT] harus dibongkar selesai kemarin pukul 22.00 Wib, Senin 25 Juni 2012.
Masyarakat adat Gampong tersebut menyebutkan mereka tidak akan mengizinkan Zaratex NV melakukan aktivitasnya dilahan warga sebelum kompensasi diberikan terlebih dahulu. “kami hanya meminta ganti rugi dibayar lebih dulu itu saja ngak lebih, karena kami tidak mau dipermainkan seperti warga Nisam kerugian mencapai 46,5 juta dibayar 1,5 juta, tolong hargai masyarakat adat diatas tanahnya sendiri” pinta Faudi, Selasa 26 Juni 2012.
“karena mereka mengabaikan tuntutan warga dan angkat kaki dari kampung kami, kalau mereka kembali harga 1 lubang kami naikkan” tambah Tgk Pon warga Teupin Reusep.
Ketua Pemuda Gampong Teupin Reusep Kecamatan Sawang Aceh Utara menyebutkan soal sikap masyarakat kemarin yang mengusir Zaratex itu tidak bisa berdalih pada provokasi pihak lain, saat ini masyarakat sudah sedikit pintar, mereka hanya meminta dihargai dan ganti rugi yang layak, itu saja” ungkap Tgk Asan.
Warga juga mengimformasikan bahwa besok Rabu 27 Juni 2012 Zaratex NV bersama PT Quest Geuphisycal Asia mengundang masyarakat pemilik tanah Teupin reusep kecmtan sawang di Meunasah Gampong tersebut. Rapat yang digelar jam 9.00 Wib besok Rabu 27 Juni 2012 itu membahas soal ganti rugi ...