Tonggak sejarah perjuangan pemuda Bersama gerakan rakyat melawan imperialisme-kapitalisme merupakan perlawanan yang tak akan surut demi terwujudnya masyarakat tanpa penindasan di bumi ini. Pengakuan tentang negeri Indonesia yang dimulai pada tanggal 23 mei 1920 dengan memproklamirkan Partai Komunis Indonesia, sebagai organisasi politik rakyat melawan imperialisme, kolonialisme dan feodalisme yang membelenggu rakyat dengan penindasan dan kemiskinan yang nyata-nyata di alami. Setiap urat nadi masyarakat. Penindasan dan kemiskinan yang dialami masyarakat inilah yang mengilhami kaum muda serta kaum pekerja membentuk organisasi politik, serta organisasi massa perlawanan, dimana kaum buruh, tani beserta pemuda menyatukan tekad juang melawan setiap belenggu penindasan yang bercokol di negeri ini.
Perjuangan rakyat beserta pemuda untuk mengakhiri kolonialisme-imperialisme belanda pada tahun 1926 yang ditumpas oleh imperialisme kolonialisme belanda, telah menginspirasi kaum intelektual muda mendeklarasikan sumpah persatuan agar tumbuhnya kesetaraan pada kaum pribumi untuk melawan imperialis- kolonialisme belanda pada tanggal 28 oktober 1928 yang dikenal dengan sumpah pemuda. Tumbuhnya tekad nasionalisme pemuda ini yang mendorong bangkitnya kembali perlawanan-perlawanan rakyat paska direpresifnya gerakan gerakan kerakyatan dan dengan banyak yang ditangkapnya para aktivis seperti ali acham dan kawan kawan.
Kaum muda beserta rakyat inilah yang mendorong kemerdekaan Negara ini, dengan terjadinya peristiwa rengasdengklok yang memaksa soekarno untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Pemuda paska kemerdekaan.
Paska diploklamirkannya kemerdekaan Indonesia tugas pemuda beserta rakyatlah yang mengisi kemerdekaan ini, dimana Negara Indonesia memerlukan peran besar pemuda beserta rakyat untuk bahu membahu untuk membangun negeri ini bebas dari segala bentuk penindasan. Tumbuh suburnya organisasi politik dan organisasi massa kerakyatan dan tak lupa organisasi kebudayaan berdasarkan realisme sosialis inilah yang mendorong pembangunan negeri ini dimana peran pemuda, kaum buruh, tani, dan pekerja seni kerakyatan ini yang memberikan fondasi pada negeri ini, yang membuat imperialis-kapitalis amerika tidak tinggal diam dan menghancurkan gerakan-gerakan rakyat. pada tahun 1965 dimana Soeharto berperan besar dalam kepentingan imperialisme amerika, dengan menumbalkan rakyatnya sendiri. Itu semua dilakukan demi kepentingannya menghisap alam dan menindas rakyat Indonesia, sehingga rakyat menjadi kuli di negeri sendiri.
Perlunya persatuan kaum pemuda, kaum buruh, tani, beserta kaum tertindas.
Eforia mahasiswa saat Penumbangan rezim soeharto yang pro modal, sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari perjuangan gerakan-gerakan rakyat melawan penindasan rezim soeharto yang berkuasa selama 32 tahun dengan melakukan perlawanan-perlawanan. Penumbangan rezim soeharto belum berarti kemenangan bagi rakyat, ini dapat dilihat dengan masih mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, sulitnya lapangan pekerjaan, pendidikan mahal yang hanya dapat diakses oleh segelintir orang, penggusuran kaum miskin kota, harga pupuk yang melonjak bagi kaum tani, upah murah, dan tidak adanya kepastian kerja kaum buruh. Ini semua membuktikan bahwa mengutip kata bung karno revolusi belum selesai, karena belum terhapusnya penindasan dan penghisapan terhadap masyarakat dari negeri ini.
Ini Karena kapitalisme masih bercokol di negeri ini yang telah memberikan malapetaka bagi rakyat Indonesia khususnya kaum pekerja dan kaum pemuda, Maka sudah sepantasnyalah bagi gerakan pemuda, mahasiswa untuk menyatukan diri Bersama gerakan-gerakan rakyat untuk merebut kedaulatan yang sejati melawan imperialisme kapitalisme.
Rezim SBY+DPR +militer, dan beserta antek-anteknya tidak jauh berbeda dengan rezim soeharto, dimana kemiskinan, dan penindasan masih terus menggerogoti masyarakat, hutang yang kian menumpuk, produk-produk hukum yang menyengsarakan rakyat, serta makin tumbuh berkembangnya militerisme atas nama negeri ini.
Manuver-manuver rezim Susilo Bambang Yudhoyono beserta antek-anteknya telah mengilusi masyarakat dengan berbagai macam cara, dari pengalihan issu-issu kerakyatan, politik pencitraan yang terus menerus dilakukan, janji-janji palsu keberhasilan Negara ini, sampai ilusi fundamentalisme ditengah massa rakyat, untuk meredam gejolak perlawanan rakyat.
Rezim SBY beserta antek-anteknya telah gagal memimpin bangsa ini, dan sudah saatnya kaum muda beserta rakyat membangun kekuatan politik alternative untuk rakyat. Sosialisme merupakan solusi bagi Negara ini, karena hanya dengan sosialismelah kesejahteraan sepenuh-penuhnya untuk rakyat. bukan untuk pemodal.
Sumber klik disini