Latar Belakang
Proses belajar mengajar selalu terjadi bahkan dilakukan oleh semua dosen yang mendapat surat pemberitahuan mengajar dari jurusannya, kecuali kalau ada dosen yang tidak masuk barangkali berhalangan dan sebagainya. Nha… ketika terjadi proses belajar mengajar pastinya semua dosen yang pernah mengajar mengetahui bagaimana kondisinya, setelah dosen mencurahkan atau menjelaskan atau menerangkan semua materi mata kuliah hingga berbusa mulutnya dan mengeluarkan kata kata terakhir yang biasa dilontarkan tiap mau habis materi, ada pertanyaan? Mahasiswa diam dan tidak ada yang bertanya.
Proses belajar mengajar selalu terjadi bahkan dilakukan oleh semua dosen yang mendapat surat pemberitahuan mengajar dari jurusannya, kecuali kalau ada dosen yang tidak masuk barangkali berhalangan dan sebagainya. Nha… ketika terjadi proses belajar mengajar pastinya semua dosen yang pernah mengajar mengetahui bagaimana kondisinya, setelah dosen mencurahkan atau menjelaskan atau menerangkan semua materi mata kuliah hingga berbusa mulutnya dan mengeluarkan kata kata terakhir yang biasa dilontarkan tiap mau habis materi, ada pertanyaan? Mahasiswa diam dan tidak ada yang bertanya.
Menurut seorang mahasiswa (Endrow) itu kasus, pasalnya yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah mahasiswa mengerti sehingga tidak mau bertanya? Kalau mahasiswa mengerti ok lah, tetapi bagaimana kalau mahasiswa tidak bertanya karena tidak mengerti dan tidak tau harus bertanya apa? Hom hai? Han ek kupike ilon. Tetapi menurut analisis beberapa mahasiswa aktif di Unimal bahwa itu terjadi karena hukum hubungan sebab akibat, dan penyebab itu terjadi ada beberapa factor yaitu malas bertanya karena buru-buru untuk istirahat (pacarnya nuggu dikantin), karena kawannya melarang (nak bagah teubit), takut bertanya (hana mental) hana kutupue tanyong hai. Tetapi apa yang sebenarnya terjadi sehingga mahasiswa atau mahasiswa malas bertanya (malu bertanya jalan jalan hehe..) sebenarnya ini sangat berpengaruh terhadap penggalian bakat atau kemampuan mahasiswa dalam menawarkan pandangan, pendapat, uneg-uneg atau menawarkan ide serta solusi suatu masalah, atau mewacanakan. Pastinya resiko besar yang terjadi, ketika mahasiswa mulai diam, maka seorang dosen pun tidak akan tau apa apa apa yang sebenarnya terjadi???
Tujuan digelar diskusi terbuka ini antara lain:
1. Mencari jawaban apa yang sebenarnya terjadi sehingga mahasiswa enggan untuk bertanya.
2. Membantu dosen dalam menganalisis tingkat keberhasilannya dalam menerangkan materi mata kuliah serta metode mengajarnya.
3. Membudayakan diskusi dan ingin membuktikan bahwa money bukan penghambat yang mematikan ide dalam berkreatifitas.
4. Terjalin komunikasi dan interaksi (diskusi) sesama mahasiswa dan dosen sebagai suasana kampus yang sebenarnya (madani).
Pelaksana
Diskusi terbuka digelar oleh mahasiswa biasa sebagai wujut keprihatinannya terhadap kondisi mahasiswa kekinian yang cenderung lenyap dari title agent of change and control socialnya terhadap berbagai persoalan ditingkat bawah untuk mendiskusikan dan mencari jalan keluar dan lebih ilmiah, karena itu fitrah intelektual yang sebenarnya. Jangan sampai ada yang mengira bahwa sangat menarik aktivitas para aktivis mahasiswa kekinian. Menari-nari layaknya badut dalam pentas panggung negara. Menjadi pengekor dan bingung harus berbuat apa. Di tengah kebimbangan, menanti uluran tangan. Mempunyai kekuatan, tapi bingung menandaskannya pada apa dan bagaimana? Terjebak pada diorama tarik menarik antara dua pilihan ekstrim: “kepentingan elit” atau apolitis. Tapi bagi para maniak kepentingan, mereka tak hanya selayak badut. Untuk pesta-pesta tertentu, mereka juga dapat melakoni peran para biduan yang menghibur pejabat, atau cukong, atau siapapun yang sanggup membayarnya dengan eksotika tarian birahi dan nyanyian sengau sebagai wujud kegagalan mereka beradaptasi dan menerjemahkan perubahan zaman. Sesuai permintaan. Anda pesan, kami antar. Apalagi yang dapat diharapkan??? Semoga 5M: Momentum, massa, massif, movement, media. Kelimanya tidak menjadi topik hangat setiap membahas perihal tidak menariknya gerakan mahasiswa kekinian. Bertalian dan saling bertautan. Meskipun, sayang sekali, uang (money) menjadi pengganggu di antara kelima topik ini. Akhirnya, gerakan mahasiswa kehilangan gairah dan optimismenya. Jalannya tertatih, dan terbelokkan. Sekarang, sepertinya mereka sedang bersolek, tapi tidak menyadari bahwa bukan untuk itu gerakan ada. Bukan seperti banci!!! Bersolek, lenggak-lenggok menjual diri..!!! Entahlah, mungkin arus zaman menghendaki pragmatisme terjadi, namun itu bukan pembenaran untuk menjadi tidak kreatif dan membabibuta menghalalkan segala cara.
Waktu Dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Oktober 2010
Jam : 13.00 s/d 14.00 wib
Tema Perdana : “Ada Pertanyaan? (mahasiswa/i diam & tidak ada yang bertanya)”
Tempat : Restaurant Room, Jl Sumatera, Kampus Unimal Buket Indah
Pemateri & pembanding
Pemateri : M. Akmal, S.Sos, M.A (Pembantu Rektor IV)
Pembanding : Al Chaidar (Akademisi Unimal)
Moderator : Agusnandar
Peserta Diskusi
Peserta diskusi bebas ini terbuka untuk seluruh mahasiswa Unimal dari fakultas atau jurusan manapun tanpa perbedaan dan dosen serta pegawai yang ingin berpartisipasi secara aktif.
NB: Informasi lebih lanjut hubungi 085277341098