Sunday, September 19, 2010

Rektorat Unimal Takut LPJ MTQNM XI "Di Telanjangi"

Posted by Isbahannur  |  at  1:23 AM

Pada tanggal 12 Oktober 2009 pukul 11.25Wib, saya pernah menemui Bapak Sumiadi PD III Hukum diruangannya, dan saya menanyakan LPJ MTQ, dan lansung beliau katakana itu minta saja sama pak wan perlengkapan katanya. Saya pun menemui pak wan diruangannya di gedung rektorat Unimal Reuleut, dan beliau pun bilang agar membuat sepucuk surat sebagai permohonan permintaan LPJ MTQ dan meminta persetujuan Ketua panitia sekaligus PR3 bidang kemahasiswaan(tanda tangan). 

Pada tanggal 26 Oktober 2009 jam 10.45 saya menemui PR3 bidang kemahasiswaan diruangnya, saat saya masuk, pak Baktiar ST MT sedang duduk dengan pak Ikramuddin SE, percakapan pun dimulai bermula pak baktiar yang mulai bertanya “puna pakat isbahannur” saya pun menjawab, “jadi na nyoe pak, surat permintaan LPJ MTQ kamoe meunek kalon kiban” beliau lansung menjawab ”keupue keuh LPJ, pue tukang audit awakkah, tugas mahasiswa kuliah, mahasiswa hana payah ijak pike keudeh atra meunoe karna kana KPK dan BPK dan mahasiswa untuk mendapatkan dan meminta LPJ, lain hal dengan DPR, ini dokumen Negara tidak bias dipublikasi, apalagi mahasiswa tidak resmi, salah apabila diberikan untuk mahasiswa sebelum diperiksa oleh KPK dan BPK”. Setelah itu saya menjawab “ini memang dokumen Negara tetapi bukan untuk disembunyikan tapi untuk dipublikasi karena yang dipakai itu uang rakyat, pantas kalo dipublikasi dalam hal transparansi, mahasiswa juga kekampus bukan hanya kuliah tapi kami juga punya fungsi control apalagi terhadap pemakaian anggaran public dan ini lembaga public, bukan lembaga individu atau kerajaan”. Mendengar ucapan saya pak Ikram lansung komen dengan nada tinggi “tugah awakkah pue ile kajak ukampus, padum IP keuh, nyan oek pih panyang, iluweu beukah tuoet, kiban ile kajak kritik gob droekeh golom beutoi” saya jawab “pak itu sudah masuk keranah pribadi saya, kalau memang melanggar saya siap menerima sangsinya, dan kalau bapak menolak surat permohonan ini bapak tulis besar besar bahwa surat ini ditolak” bapak baktiar menjawab “tidak, saya tidak bisa, nanti rector marah, karena dalam hal ini dia yang bertanggung jawab penuh. Akhirnya saya pun permisi untuk keluar.  Hal dan kata kata yang sama juga terulang

Pada tanggal 03 November 2009 pukul 12.32 setelah rapat organisasi mahasiswa usai dengan rekomendasi meminta transparansi pengelolaan dana MTQ saya dan kawan kawan dari DPM, Sekjen BEM Unimal, M Agam Khalilullah serta Herlin mahasiswa semester 7 fakultas hokum secara khusus menemui ketua panitia MTQ yang sekaligus PR3 bidang kemahasiswaan Unimal untuk meminta LPJ atau rincian alokasi anggaran MTQ sebagai bentuk transparansi, itu pun upaya gagal, kata kata semula keluar, “kalian mahasiswa tugasnya kuliah, LPJ tidak bisa saya kasih”.

Pada tanggal 05 November 2009 Pukul 11.30Wib saya (Isbahannur, FE, Manajemen) naik ke lantai II tepatnya keruangan Rektor Unimal dengan tujuan untuk menaikkan proposal kegiatan pemilihan raya (PEMIRA)  himpinan mahasiswa manajemen (HIMAMEN), saya berdua bersama Muksin, ketika proposal kami serahkan kepada ketua satpam didepan ruangan rector, dia yang memasukkan keruangan rector, karena tidak bisa ditemui lansung oleh mahasiswa karena sakit(suaranya tidak ada, jenis sakit.red) lalu kami menunggu diluar sambil membaca surat kabar, kira-kira selang waktu 30 menit proposal kami pun dikembalikan dan sudah di acc oleh sekretaris rector, secara kebetulan Rektor juga keluar secara berbarengan, suasana itu lansung kami manfaatkan, kami pun bangun dari tempat duduk kami bergegas untuk menghampiri Rektor dan bersalaman seraya ia berkata “kiban Isbahannur, puna masalah” dia bertanya sambil berjabat tangan, lansung kami jawab “hana sapu pak, Cuma kamoe mahasiswa nak tanyeng anggaran MTQ padum, meunye jet tolong neubi rincian alokasi anggaran meubacut, atau LPJ leubeh get” kami bilang dan lansung dia menjawab “keupue LPJ, tugas mahasiswa kuliah, ken auditor, pulom jinoe teungeh diaudit le BPK di banda” kami pun menjawab “kamoe pak mahasiswa melakukan tridharma perguruan tinggi, mahasiswa pih na fungsi control terhadap anggaran public” dia pun menjawab “ mahasiswa melaksanakan fungsi control jeut, tapi dilua kampus, ken didalam, lage kinerja pemerinta” karena agak pelit untuk terbuka dan mahasiswa lain pun sudah menunggu giliran untuk menemui rector kami pun surut dan seraya meminta izin

Tanggal 6 November 2009 jam 10.05 audiensi antara mahasiswa dengan pihak rektorat, inti permasalahan yang diangkat adalah segala persoalan yang ada di kampus, termasuk transparansi anggaran dan pembangunan serta kesejahteraan mahasiswa. Didalam audiensi tersebut karena mahasiswa meminta transparansi anggaran yang diarahkan ke anggaran MTQ yang pertama ditanggapi oleh PR2 Unimal yaitu bapak Aiyub dr Ekonomi, dia menyatakan bahwa “transparansi itu seperti seorang istri yang memakai baju yang transparan, tapi ngak semua orang bisa melihatnya, kecuali muhrimnya”. Kami sangat kecewa dengan apa yang dikatakan oleh PR 2 tersebut dan akhirnya audiensi habis tanpa ada penutup dan rekomendasi bahkan sebelumnya terjadi sebuah insiden yaitu pak ikramuddi SE menjustifikasi atau pembunuhan karakter diforum tersebut terhadap saya karena merokok didalam ruangan, padahal semuanya merokok, sehingga terjadi debat mulut antara mahasiswa yang kecewa dengan apa yang dilakukan oleh rektorat. (My B)

Tags:
Isbahannur

Jurnalis acehbaru.com yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Organ Sipil Lain di Aceh

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

comments
© 2013 Brigent. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top