Pada tanggal 31 Agustus 2009 mulai aktif kuliah Tahun Ajaran 2009/2010 semester ganjil, setiap mahasiswa yang akan mengambil dan mengisi KRS(kartu rencana studi) wajib membayar SPP yang dibuktikan dengan slip lunas SPP waktu mengambil KRS, sedangkan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa jenis apapun mereka tidak harus membayar SPP lagi, dikarenakan dipotong lansung oleh bagian kemehasiswaan, meski beasiswa belum cair bisa dipotong nanti waktu beasiswanya keluar, sama halnya dengan saya yang mendapatkan beasiswa jenis PPE(peninkatan prestasi ekstrakurikuler), sehingga waktu pengambilan KRS saya atau mahasiswa lain yang mendapatkan beasiswa cukup bilang “saya dapat beasiswa PPE” dan lansung dicek oleh TU jurusan (Eka dan Karmila) dan diberilah slip KRS, intinya saya bisa mengambil KRS karena SPP saya dipotong nanti waktu proses pencairan beasiswa tersebut. Sehingga saya mengisinya dengan jumlah 24 SKS yang bisa saya ambil sesuai syarat dan pada tanggal 1 September 2009 Kartu Rencana Studi saya lansung diparaf oleh ketua jurusan Saharuddin SE MM atas nama Mohd Haikal SE yang ber NIP 010 711 730. Sehingga saya bisa mengikuti proses perkuliahan sebagai mana mestinya.
Syahdan, pada tanggal 15 Desember 2009 pengumuman pencairan beasiswa PPE ditempel didinding biro rektorat/akademi Universitas dan disitu jelas nama saya tercantum sebagai penerima PPE lanjutan, anehnya ketika saya mendatangi ruang kemahasiswaan untuk mengambil beasiswa tapi saya diarahkan untuk bertemu dengan Pak Mariyudi(PD III FE) dulu, kata pak Asnawi karyawan kemahasiswaan Unimal, karena beasiswa kamu bermasalah katanya.
Besoknya saya menemui PD III Mariyudi di Fakultas Ekonomi di Buket Indah, ketika saya masuk seraya memberi salam serta saya menyalaminya dan saya bilang tujuan saya menemuinya untuk menanyakan masalah beasiswa saya yang katanya bermasalah, tetapi tidak ada respon, beliau asik berbicara sama pak Azhar dosen Aplikom yang juga karyawan TU Fakultas Ekonomi, saya berdiri disamping keduanya dan menunggu beliau keduanya selesai berbincang bincang, setelah 16 menit lebih saya tunggu pembicaraan mereka pun belum juga selesai sehingga saya mengambil keputusan untuk minta maaf karena memotong pembicaraan mereka dan saya minta sedikit waktu untuk bicara mengenai masalah beasiswa saya, pak Mariyudi lansung berbicara dengan saya ditempat duduknya semula dan berkata”beasiswa kamu tidak bisa dicairkan karena IPnya dibawah 2.75” saya jawab “kenapa pada tahap pertama bisa pak, padahal IP saya lebih jelek lagi dibandingkan sekarang” Tanya saya, sehingga diapun menjawab “kemaren kita membantu kamu, biar sikap kamu bisa berubah, ternyata kamu tidak berubah” habis itu saya bertanya kembali “pak kenapa beasiswa berhubungan dengan sikap, dan sikap apa yang tidak berubah sehingga beasiswa saya pun dipermasalahkan, apa karena saya demo kampus serta mempertanyakan transparansi anggaran MTQ NM Unimal…?”, pak Mariyudi pun menjawab bukan, demo boleh asal beretika, bukan seperti yang kalian lakukan kemaren demo bakar ban bekas sehingga mengganggu aktifitas belajar mengajar, menghambat pejabat dan dosen” katanya, karena saya melihat sudah jauh melebar dan diatas kewajaran dan ada tamu yang masuk saya pun minta izin untuk keluar.
Pada tanggal 24 Desember 2009 saya kembali. Selasa 29 desember 2009 jam 12.43 wib aku ke Buket Indah Untuk menemui PD II Bapak Wahyudin dan PD III Mariyudi yang sebelumnya sudah aku telpon ke duanya, untuk minta bertemu ingin bertanya masalah penundaan SPP sama pak Wahyu dan masalah beasiswa PPE lanjutan sama pak Mariyudi yang saya sudah saya hubungi jam 8.30.
Jam 12.15 wib saya ke BI bersama Wali Imran untuk menemui bapak Wahyu, sesampainya disana saya lansung menyapanya dan diapun menjawab “kenapa terlambat padahal tadi pak Dekan dan pak Mariyudi menunggu, sekarang sudah ke Reuleut” lalu saya minta maaf dan lansung bicara masalah SPP yang belum saya lunasi karena saya mendapat beasiswa PPE lanjutan, sehingga waktu registrasi semester 5 tidak perlu lagi membayar karena dipotong waktu pencairan beasiswa, sehingga saya bisa mendapatkan slip KRS, KHS dan lain lain yang berhubungan dengan registrasi ulang. Tetapi anehnya beasiswaku ditahan dengan alasan IP dibawah standart dan dituduh memalsukan tanskrip nilai, nilai D dan E tidak dimasukkan, ini dibuktikan setelah dicek khusus diakademik Universitas ternyata IPK saya 2.45, ajaibnya mahasiswa lain yang dapat beasiswa PPE beasiswanya bisa dicairkan meski IPKnya 2.65(Ahmad Syauqi) dan atas tuduhan pemalsuan transkrip nilai terkait nilai D dan E tidak dimasukkan, ini padahal rata rata 50% anak anak lain di Fakultas Ekonomi juga tidak memasukkannya dan itu diakui oleh Kak Yusra TU FE Unimal.
Setelah saya jelaskan semua ternyata PD II merespon bahwa itu tidak bisa diselesaikan lagi karena batas waktu pembayaran SPP sudah habis 3.5 bulan yang lalu. Setelah itu sya pun disarankan untuk mengambil cuti kuliah atau Non Aktif (NA), agar semua semua (24 SKS) mata kuliah yang saya ambil tidak hangus termasuk 1 semester ganjil. Sedangkan mengenai beasiswa buktikan kesalahannya, akan kita proses sesuai aturan, kata Pak Wahyu PD II FE Unimal.
pada tanggal 05 Januari 2010 jam 14.10 wib saya ke Fakultas Ekonomi di BI untuk emnyerahkan surat permohonan Non Aktif tetapi ternyata kata kak yusra bahwa permohonan surat izin non aktif keknya waktunya sudah habis, kita lihat dululah, biar sya Tanya dulu sama pak maryudi, yang kebetulan sedang duduk diruang tunggu. Ketika Kak Yusra menanyakan jawabannya kita konsultasi dulu sama akademik Universitas, mungkin nanti dikeluarkan SK izin non aktif.
Pada tanggal 7 January 2010 jam 11.15 wib saya ke BI, saya mendatangi kak yusra TU FE Unimal. Dan lansung saya menanyakan tentang permohonan NA, diapun lansung menjawab sambil menunjukkan surat permohonan tersebut “nur surat non aktif tidak bisa diurus lagi karena sudah habis waktunya. Setelah itu saya lansung menemui PD3 dan menanyakan masalah pengurusan NA saya, dan diapun mejawab “ pengurusan NA, pengisian KRS, perubahan KRS itu ada jadwalnya dan masa tenggangnya sudah ditentukan dan sekarang sudah habis waktunya” setelah itu saya menanyakan “kenapa bisa sepert ini, jadi sekarang status saya bagaimana, tadinya beasiswa yang ditahan, tapi kenapa tidak diberitahukan sejak awal biar saya bisa melunasinya, sekarang saya disarankan untuk mengambil NA itu pun sudah habis waktunya, sebenarnya pilihan apa yang diberikan untuk saya..? dan diapun tidak bisa menjawab dengan alasan itu kordinasi saja sama pak Rasyidin PR1.
Pada jam 12.00 wib saya kebiro akademik Unimal di reuleut dan bertemu pak Rasyidin (PR1) untuk menanyakan masalah NA dan katanya “waktu pengurusannya sudah habis” dan dia bertanya kenapa tidak membayar SPP, setelah saya ceritakan semua ternyata dia bilang permasalahannya pada beasiswa saya yang ditahan tanpa pemberitahuan sejak awal, kalau diberitahukan sejak awal kan kita bisa melunasinya/pengurusan NA sebelum habis waktunya. Tetapi nyatanya pertengahan desember waktu beasiswa PPE cair pihak akademik pun tidak memberitahukan, justru saya sendiri yang mendapatkan informasi ketika saya hendak mengabilnya dibilang bahwa beasiswa PPE lanjutan saya gugur.
Jam 12.15 wib saya bertemu pak bakhtiar(PR3) diapun buang badan ketika saya tanyakan beasiswa PPE lanjutan saya yang ditahan.
Jam 12.38 wib saya menghubungi pak maryudi, tetapi diapun berkilah “ cari dulu informasi diakademik” katanya. Setelah itu saya naik keruang pembantu rector dan saya melihat PRI, PRII,PRIII dan Pak asnawi kemahasiswaan sedang sibuk rapat kecil, ketika saya sudah masuk PR3 menerima telpon dari PD3 ekonomi dan pak asnawi sedang menghubungi pak Ikramuddin SE.
Jam 12.06 saya ke Fakultas di Buket Indah, ketika saya masuk ke ruangan fakultas ternyata ruangnya kosong total, tidak ada satu orang pun baik itu pegawai TU, Dosen dan OB. (My B)