LHOKSEUMAWE - Belasan orang yang diduga dari kelompok mahasiswa, Selasa (24/8) malam sekitar pukul 23.00 WIB, menyerbu kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Lhokseumawe. Dalam aksinya, mereka mengeroyok dua mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) hingga babak belur.
Informasi yang diperoleh Serambi, kedua mahasiswa yang menjadi korban dalam insiden tersebut adalah Safri Munandar (24), Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik, dan Hermansyah (22) Mahasiswa Fakultas Hukum. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Banda Sakti Lhokseumawe dan kini dalam penyelidikan polisi.
Safri dan Herman kepada Serambi Rabu (25/8) menceritakan, saat insiden itu terjadi mereka sedang berada di dalam kantor LBH, yang berlokasi di kawasan Keude Aceh, Kecamatan Banda Sakti, Lokseumawe. Beberapa saat kemudian, mereka mendengar suara deru mesin sepeda motor yang kemudian berhenti persis depan kantor tersebut.
Sesaat kemudian, seorang dari belasan orang itu turun menanyakan keberadaan Herlin dan Isbahannur yang juga mahasiswa Unimal. Safri menuturkan, satu di antara anggota kelompok itu adalah M Anis Mauliza mantan Sekretaris Umum BEM Unimal. “Kemudian Anis memanggil saya keluar. Saat itu saya tak bersedia karena masih mencari bahan skripsi,” ungkap Safri.
Setelah berdebat beberapa saat, lanjut Safri, ia bersedia keluar dan langsung dicecar dengan pertanyaan dari Anis tentang siapa yang menaikkan berita yang menyudutkan dirinya ke media. Sempat terjadi debat, karena Safri mengaku tidak tahu menahu dengan persoalan yang ditanyakan oleh Anis.
Keadaan bertambah runyam ketika salah seorang dari anggota kelompok itu tiba-tiba mengatakan “rupanya ini orangnya.” Kontan saja beberapa orang dari mereka memukuli Safri hingga sekujur tubuhnya sakit dan memar.
Safri kemudian mengalah dan masuk ke dalam kantor. Bersamaan dengan itu Herman pun keluar dan langsung menjadi sasaran berikutnya. Setelah puas dengan aksinya, para pelaku kemudian meninggalkan lokasi kejadian. “Kemudian setelah dipukul, kami langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Banda Sakti. Tapi kemudian kami dibawa ke rumah sakit PMI Lhokseumawe untuk divisum sebelum melapor secara resmi,” kata Safri dan Herman.
Mengutuk
Insiden kekerasan yang terjadi di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Lhokseumawe itu, menuai kutukan dari para aktivis lembaga itu. Staf LBH setempat, Rahmat Hidayat SH mengatakan, korban dalam peristiwa itu adalah anggota forum diskusi bersama di LBH. Selain itu, pelaku memasuki ke areal perkarangan LBH tanpa izin pemilik dalam hal ini, staf maupun karyawan LBH, dan melakukan pemukulan yang secara jelas tindakan tersebut bertentangan dengan hukum.
“Kepolisian harus mengusut tuntas penyerangan tersebut. Karena ada pihak pihak yang memback-up, sehingga mereka berani untuk melakukan penyerangan ke kantor kami,” tegas Rahmat Hidayat SH petugas LBH.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kapolsek Banda Sakti Iptu Ibrahim Parades kepada Serambi menyebutkan, kasus tersebut tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Kedua korban kemarin baru saja dimintai keterangan untuk di-BAP. “Itu tawuran terlibat antara mahasiswa, dan polisi masih melelakukan penyelidikan kasus tersebut,” kata Kaposlek.(c37)
Informasi yang diperoleh Serambi, kedua mahasiswa yang menjadi korban dalam insiden tersebut adalah Safri Munandar (24), Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik, dan Hermansyah (22) Mahasiswa Fakultas Hukum. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Banda Sakti Lhokseumawe dan kini dalam penyelidikan polisi.
Safri dan Herman kepada Serambi Rabu (25/8) menceritakan, saat insiden itu terjadi mereka sedang berada di dalam kantor LBH, yang berlokasi di kawasan Keude Aceh, Kecamatan Banda Sakti, Lokseumawe. Beberapa saat kemudian, mereka mendengar suara deru mesin sepeda motor yang kemudian berhenti persis depan kantor tersebut.
Sesaat kemudian, seorang dari belasan orang itu turun menanyakan keberadaan Herlin dan Isbahannur yang juga mahasiswa Unimal. Safri menuturkan, satu di antara anggota kelompok itu adalah M Anis Mauliza mantan Sekretaris Umum BEM Unimal. “Kemudian Anis memanggil saya keluar. Saat itu saya tak bersedia karena masih mencari bahan skripsi,” ungkap Safri.
Setelah berdebat beberapa saat, lanjut Safri, ia bersedia keluar dan langsung dicecar dengan pertanyaan dari Anis tentang siapa yang menaikkan berita yang menyudutkan dirinya ke media. Sempat terjadi debat, karena Safri mengaku tidak tahu menahu dengan persoalan yang ditanyakan oleh Anis.
Keadaan bertambah runyam ketika salah seorang dari anggota kelompok itu tiba-tiba mengatakan “rupanya ini orangnya.” Kontan saja beberapa orang dari mereka memukuli Safri hingga sekujur tubuhnya sakit dan memar.
Safri kemudian mengalah dan masuk ke dalam kantor. Bersamaan dengan itu Herman pun keluar dan langsung menjadi sasaran berikutnya. Setelah puas dengan aksinya, para pelaku kemudian meninggalkan lokasi kejadian. “Kemudian setelah dipukul, kami langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Banda Sakti. Tapi kemudian kami dibawa ke rumah sakit PMI Lhokseumawe untuk divisum sebelum melapor secara resmi,” kata Safri dan Herman.
Mengutuk
Insiden kekerasan yang terjadi di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Lhokseumawe itu, menuai kutukan dari para aktivis lembaga itu. Staf LBH setempat, Rahmat Hidayat SH mengatakan, korban dalam peristiwa itu adalah anggota forum diskusi bersama di LBH. Selain itu, pelaku memasuki ke areal perkarangan LBH tanpa izin pemilik dalam hal ini, staf maupun karyawan LBH, dan melakukan pemukulan yang secara jelas tindakan tersebut bertentangan dengan hukum.
“Kepolisian harus mengusut tuntas penyerangan tersebut. Karena ada pihak pihak yang memback-up, sehingga mereka berani untuk melakukan penyerangan ke kantor kami,” tegas Rahmat Hidayat SH petugas LBH.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kapolsek Banda Sakti Iptu Ibrahim Parades kepada Serambi menyebutkan, kasus tersebut tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Kedua korban kemarin baru saja dimintai keterangan untuk di-BAP. “Itu tawuran terlibat antara mahasiswa, dan polisi masih melelakukan penyelidikan kasus tersebut,” kata Kaposlek.(c37)
Sumber Klik Disini