Monday, June 21, 2010

Galian C Marak di Sawang, 13 KM Jalan yang Baru Di Aspal Rusak Parah

Posted by Isbahannur  |  at  5:41 AM

GPPS Blokir Jalan Sawang
Suara Mahasiswa Aceh --- Senin, 19 April 2010 | 10:12 SAWANG- Maraknya ekplorasi galian C di Kecamatan Sawang, Aceh Utara, selama ini telah membuat sejumlah rusak jalan menuju ke ibukota kecamatan mengalami rusak parah. Bahkan, termasuk 13 kilometer jalan yang menghubungkan Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu dengan Kecamatan Sawang, Aceh Utara, juga mengalami hal yang sama.

Akibat galian C itu, telah berdampak terhadap kerusakan lingkungan, seperti jalan mengalami rusak parah dan debu berterbangan dibadan jalan yang dilewati oleh truck pengangkut galian C. “Sejak galian C bebas dilakukan karena memiliki surat izin justru membuat kondisi lingkungan terancam, begitu juga yang tidak memiliki surat izin, karena mereka mampu membuat pendekatan dengan pihak terkait sehingga bisa bekerja sama,” ucap anggota Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Aceh, M Agam Khalilullah kepada Rakyat Aceh, kemarin.

Dia juga mencontohkan, yang sudah terjadi dan sangat di khawatirkan seperti terjadinya abrasi sehingga kebun masyarakat di sepanjang aliran sungai amblas kesungai. Diantaranya, di Blang Teurakan, Ramboeng Payoeng, Sawang, Babah Krueng, Krueng Aji, Lhok Gajah, dan Lhok Kuyuen.

Selain itu, sebut M. Agam Khalilullah, saat ini bronjong penahan tebing sungai dibawah jembatan sawang pun mulai bergesar 3 meter. Begitu juga dengan jalan ditepi Krueng Sawang arah menuju Gampong Riseh sudah berpotensi ambruk. Bahkan kondisi ini sangat dikhawatirkan oleh masyarakat Gampong Riseh dan sekitarnya.

“Ribuan kubit hasil galian C dengan menggunakan berbagai jenis truk bermuatan besar dan kecil dikeluarkan dari Kecamatan Sawang, sehingga jalan sepanjang 13 KM yang baru empat bulan lalu diaspal kembali rusak dibeberapa titik,” keluhnya.

Menurutnya, itu semua terjadi karena dampak kelebihan muatan sehingga menimbulkan rusaknya jalan tersebut terjadi di Blang Teurakan, Gampong Teungoh, Pulo Cobrek dan Pante Jaloh. Dengan demikian, pihaknya dari kalangan mahasiswa, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, untuk mengambil tindakan tegas dan bila perlu menghentikan aksi ekplorasi tersebut meski ada izin, mengingat dampak yang akan terjadi telah merugikan masyarakat.

“Pemkab melalui dinas terkait kita harapkan, dapat segera turun ke Kecamatan Sawang, khususnya ke lokasi galian C untuk memantau kondisi di lapangan yang sangat memprihatinkan. Termasuk jalan yang rusak kembali diperbaiki karena masih dalam masa perawatan,”pintanya. (arm) sumber: Harian rakyat Aceh

Tags:
Isbahannur

Jurnalis acehbaru.com yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Organ Sipil Lain di Aceh

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

comments
© 2013 Brigent. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top